Halaman

Senin, 06 Februari 2012

Registry Cleaner: Cara Mudah Mengatasi Masalah Registry Pada Windows

Bagi pengguna komputer Windows kebanyakan, Registry bukanlah hal yang penting karena pengetahuan dan penggunaan komputer hanya sebatas memakai dan tidak tahu bagaimana harus merawat. Saya adalah termasuk dari pengguna yang kebanyakan itu. Ibarat memasang keperluan di rumah, memasang kabel antena, memajang foto di dinding, atau apa saja, saya pasang dan kemudian saya lepas begitu saja saat sudah tidak terpakai dan menggantinya dengan yang baru tanpa memperhatikan sisa paku atau kabel yang tertinggal.
Saya senang mencoba hal-hal baru khususnya yang berhubungan dengan aplikasi komputer. Apa saja. Mulai sekedar menghias desktop, mencoba game baru, sampai aplikasi office dan grafis. Ketika tidak lagi menggunakannya, saya meng-unsinstall program tersebut begitu saja. 


Menurut salah satu blog yang saya baca,
Registry merupakan basis data yang digunakan untuk menyimpan setting yang berisi informasi untuk semua preferensi perangkat keras dan perangkat lunak. Ketika kita membuat perubahan pada setting control panel, file association, system policy, atau perangkat lunak (software aplikasi) yang terpasang, perubahan tersebut akan tersimpan dalam registry.
Wikipedia memberikan penjelasan sebagai berikut;
Registry dalam platform sistem operasi Microsoft Windows 32-bit merupakan sebuah basis data yang disusun secara hierarkies yang mengandung informasi mengenai konfigurasi sebuah sistem, mulai dari konfigurasi perangkat keras, perangkat lunak, asosiasi ekstensi berkas dengan aplikasinya hingga preferensi pengguna. Baca selengkapnya dihttp://id.wikipedia.org/wiki/Windows_Registry
Microsoft sendiri mendiskripsikan registry sebagai: 
Pusat data hirarkis yang digunakan dalam Microsoft Windows 98, Windows CE, Windows NT, dan Windows 2000 yang digunakan untuk menyimpan informasi yang diperlukan untuk mengkonfigurasi sistem untuk satu atau lebih pengguna, aplikasi dan perangkat hardware. Registri berisi informasi yang Windows terus-menerus referensi selama operasi, seperti profil untuk setiap pengguna, aplikasi yang terinstal pada komputer dan jenis dokumen bahwa masing-masing dapat membuat lembar properti pengaturan untuk folder dan aplikasi ikon, perangkat keras apa yang ada di sistem, dan port yang digunakan. Baca selengkapnya dihttp://support.microsoft.com/kb/256986
Nah... seringkali karena perubahan yang saya lakukan, install program kemudian uninstall lagi, ada beberapa informasi di dalam registry yang tidak ikut terhapus. Sekian lamanya dan sekian banyaknya sehingga sisa informasi yang tidak lagi terpakai jadi banyak juga. Sampah namanya kan!? Hal itu juga ternyata berdampak pada sering terjadinya error pada windows saya, loading aplikasi yang lebih lama dari biasanya, dan sebagainya.


Ada satu software registry cleaner yang bisa membantu saya menyelesaikan masalah sampah ini. Saya dapat informasi tentang software ini karena saya kebetulan berlangganan sebuah majalah komputer. Saya coba dan ternyata memang terdeteksi begitu buuuuuanyak registry sampah di komputer saya. Saya tidak tahu banyak tentang registry, karena itu saya gunakan saja program Ccleaner ini.


Ccleaner adalah sebuah aplikasi gratis yang menawarkan kemudahan dalam mengatasi masalah registry. Jika belum terinstall di komputer, silahkan download installer-nya disini.
Cara menggunakannya juga cukup sederhana. Buka programnya. Di bar sebelah kiri pilih 'Registry'. pastikan poin poin pada 'registry cleaner' ditandai semua (secara default biasanya sudah ditandai). kemudian click tombol 'Scan for issues'.  Tunggu bar proses hingga menunjukkan 100%. Ccleaner akan mencari registry yang bermasalah dan menunjukkannya pada daftar 'problem', dan langsung menandainya. Setelah itu, click 'Fix selected issues...'


Screenshot:





Sejauh yang saya alami, Ccleaner menyelesaikan masalah registry ini dengan baik, tanpa menimbulkan masalah baru. Jadi saya tidak perlu membuat backup. Tapi memang sebaiknya backup dibuat untuk mengantisipasi jika ada masalah.




Tidak ada komentar: