Halaman

Rabu, 18 Januari 2012

Adobe RGB (1998)... Ini dia biang keladinya

Saya pernah mengalami saat mencetak foto, warna hasil printout-nya tidak sesuai dengan warna yang tampil di monitor. Padahal foto yang dicetak beresolusi tinggi dan diambil dari kamera Nikon D3000. Setelah cari referensi sana sini, ternyata color management-lah yang terabaikan.


Kamera, scanner, printer, monitor memiliki perbedaan dalam menghasilkan warna. Color management menjembatani perbedaan kemampuan reproduksi warna yang dihasilkan masing-masing perangkat tersebut, dan mempertahankan semaksimal mungkin keaslian warna di layar monitor dengan warna yang dihasilkan printer.


Adobe RGB (1998) dibuat sebagai standard untuk memastikan reproduksi warna yang tampil di layar tercetak sama persis oleh perangkat printer.


Saya sendiri kurang paham secara teori bagaimana cara kerjanya. Tapi memang terjadi perbedaan mencolok saat color management di setting ke profil warna ini. Hasil cetak lebih mirip dengan yang tampak di layar monitor.


Di dalam Adobe Photoshop, klik Edit>Color Setting> dan ganti working space pada isian RGB ke pilihan Edobe RGB (1998).



Saat hendak mencetak, color mode pada printer juga harus di set ke Adobe RGB. Gambar di bawah ini saya ambil screenshot dari status monitor Epson T13.



Pada Paper & Quality Option saya pilih 'Plain paper' meskipun saya menggunakan silky paper atau glossy paper. Karena unsur warna hitam yang dihasilkan lebih mendukung. Jika di-set ke Photo atau Glossy, unsur warna hitam terlihat kebiruan. Kelemahannya, kita tidak bisa menggunakan pilihan 'borderless'. Jika ingin mencetak borderless, kita tetap harus mengisi dengan tipe kertas 'photo' atau 'glossy'.


Jika anda ingin menambahkan, silahkan berkomentar. :-)

_____________________________________________


Tidak ada komentar: